Memahami Konsep Perpustakaan Digital
Teknologi informasi dan komunikasi yang merambah dunia perpustakaan, telah memberikan dampak dan pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan perpustakaan. Koleksi perpustakaan, yang sebelumnya hanya terbatas pada koleksi tercetak, sekarang tersedia dalam format Non-Tercetak (Elektronik). Perubahan tersebut, telah memunculkan paradigma baru tentang konsep perpustakaan digital.
Konsep perpustakaan digital sebenarnya sudah ada sejak lama, namun sekarang konsep tersebut menjadi populer dilingkungan perpustakaan. Hal tersebut, tidak terlepas dari sebuah pemikiran tentang konsep perpustakaan elektronik yang ditulis oleh Kenneth Dowlin dalam bukunya yang berjudul "the electronic library" pada tahun 1984. Di dalam bukunya, Kenneth Dowlin memberikan gambaran tentang ciri-ciri perpustakaan elektronik sebagai berikut: (1) Menggunakan komputer untuk mengolah sumberdaya perpustakaan; (2) Menggunakan saluran elektronik untuk menghubungkan penyedia informasi dengan pengguna informasi; (3) Memanfaatkan transaksi elektronik yang dapat dilakukan dengan bantuan staff jika diminta oleh pengguna; (4) Memakai sarana elektronik untuk menyimpan, mengelola, dan menyampaikan informasi kepada pengguna.
Sedangkan menurut Putu Laxman Pendit konsep perpustakaan digital sudah ada sejak tahun 1990an. Pada tahun tersebut perkembangan perpustakaan digital menjadi penentu ciri awal dari perpustakaan digital yang berkembang saat sekarang. Di Indonesia sendiri konsep perpustakaan digital mulai diterapkan sejak tahun 1996. Hal ini ditandai dengan adanya jaringan kerjasama InCUVL (Indonesia Cristian University Virtual Library) yang terbentuk pada tahun 1996. Jaringan kerjasama InCUVL sendiri menggunakan software new SPEKTRA yang secara resmi berjejaring sejak tahun 1999 [2]. Perkembangan perpustakaan digital di Indonesia tidak berhenti sampai disitu, banyak upaya yang telah dilakukan didalam mengembangkan perpustakaan digital di Indonesia, diantaranya adalah mengembangkan perpustakaan digital melalui jaringan perpustakaan digital nasional pada bulan juni 2001, pembentukan jaringan perpustakaan nasional ini berawal dari peluncuran situs Ganesha Digital Library (perpustakaan digital milik ITB) pada bulan oktober 2000.
Sekarang upaya untuk merealisasikan konsep perpustakaan digital di Perpustakaan Perguruan Tinggi masih terkendala dengan besarnya biaya yang dibutuhkan untuk membangun perpustakaan digital. Biaya tersebut tidak hanya terbatas pada pengembangan perangkat keras, tetapi juga pengembangan dan pemilihan software yang akan digunakan dalam membangun perpustakaan digital. Besaran biaya yang digunakan didalam membangun perpustakaan digital tersebut mengakibatkan perkembangan perpustakaan digital di Indonesia menjadi tidak merata.
Namun disisi lain, seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, banyak solusi yang ditawarkan untuk mengurangi besarnya biaya yang digunakan dalam membangun perpustakaan digital. Salah satunya adalah dengan menggunakan perangkat lunak berbasis open source. Hal ini dirasakan sesuai dengan konsep yang dikemukakan oleh Kementrian Riset dan Teknologi Republik Indonesia yaitu "Indonesia Go Open Source (IGOS). Saat ini, perangkat lunak berbasis open source untuk membangun perpustakaan digital berkembang pesat dengan menawarkan fitur-fitur yang lebih bervariasi. Adapun beberapa aplikasi open source yang bisa digunakan dalam membangun perpustakaan digital adalah GDL, Dspace, Eprint, Greenstone.
Pengertian Perpustakaan Digital
Menurut Digital Library Federation yang dimaksud dengan perpustakaan digital adalah organisasi yang menyediakan sumber daya, termasuk staf khusus, untuk memilih, menyusun, menawarkan akses intelektual ke sumber daya tersebut, menafsirkan, mendistribusikan, menjaga integritas dari sumber daya tersebut, dan memastikan keberlangsungan koleksi karya digital dari waktu ke waktu sehingga siap dan tersedia secara ekonomis untuk digunakan oleh komunitas atau sekumpulan komunitas tertentu.
"…organization that provide the resources, inculding the specialized staff, to select, strukture, offer intellectual acces to, interpret, distribue, preserve the integrity of, and ensure the persistence over time of collections of digital woks so that they are readily and economically available for use by a defined community or set of communities…"
Sedangkan menurut Dian Wulandari konsep perpustakaan digital adalah sebagai perpustakaan elektronik yang informasinya didapat, disimpan dan diperoleh kembali melalui format digital. dan menurut Ismail Fahmi perpustakaan digital adalah sebuah sistem yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak, koleksi elektronik, staff pengolah, pengguna, organisasi, mekanisme kerja serta layanan, dengan memanfaatkan berbagai jenis teknologi informasi.
Menurut Tedd and Large perpustakaan digital pada dasarnya memiliki tiga karakteristik yaitu (1) menggunakan teknologi yang mampu mengintegrasikan kemampuan menciptakan, mencari dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk dalam sebuah jaringan yang tersebar luas; (2) memiliki koleksi yang meliputi data dan metadata yang saling mengaitkan berbagai data, baik dilingkungan internal maupun eksternal; (3) merupakan kegiatan mengoleksi dan mengatur sumber daya digital yang dikembangkan bersama-sama komunitas pemakai jasa untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka [6]. Untuk itu perpustakaan digital merupakan integrasi berbagai institusi yang memilih, mengoleksi, mengolah, merawat dan menyediakan, informasi secara meluas keberbagai komunitas.
Dari beberapa definisi dan penjelasan tentang konsep perpustakaan digital di atas, dapat disimpulkan bahwa perpustakaan digital merupakan organisasi yang menyediakan sumber daya berupa perangkat keras, perangkat lunak, koleksi elektronik, staf khusus, dan lainnya yang berhubungan dengan penyelenggaraan perpustakaan digital, untuk memilih, menyusun, menawarkan akses intelektual ke sumber daya tersebut, menafsirkan, mendistribusikan, menjaga integritas dari sumber daya tersebut, dan memastikan keberlangsungan koleksi karya digital dari waktu ke waktu sehingga siap dan tersedia secara ekonomis untuk digunakan oleh komunitas atau sekumpulan komunitas tertentu.
Posting Komentar untuk "Memahami Konsep Perpustakaan Digital"