Ajarkan anak cara memanfaatkan perpustakaan sejak Sekolah dasar

Ketika awal perkuliah semester ganjil tahun 2024 dimulai, banyak mahasiswa baru yang datang ke perpustakaan untuk menjadi anggota perpustakaan dan memanfaatkan koleksinya. Mungkin banyak diantara mereka adalah yang baru pertama kali memanfaatkan perpustakaan. Pernyataan tersebut mungkin baru sebatas asumsi, namun jika dilihat dari Perilaku pencarian bukunya, sangat terlihat jelas banyak diantara mereka yang prilaku pencariannya seperti orang yang baru pertama kali memanfaatkan perpustakaan. Untuk mengetahui kebenaran dari asumsi tersebut, maka perlu dibukti lebih lanjut melalui penelitian.

Kegiatan Pendidikan Pemakai

Bagi mereka yang sudah terbiasa memanfaatkan perpustakaan, ketika mencari buku, mereka akan menggunakan alat bantu seperti katalog, baik katalog konvensional atau daring. Mengingat buku di perpustakaan dikelolah secara sistematis dan baku sesuai dengan standar yang berlaku, salah satu standar yang digunakan adalah sistem klasifikasi koleksi yang menggunakan DDC. Sistem ini mengklasifikasi koleksi kedalam 10 klas utama.

Namun jika mereka yang baru pertama kali memanfaatkan perpustakanan, ketika mencari buku di perpustakaan, mereka akan langsung menuju jajaran rak, tanpa melalui proses pencarian di katalog terebih dahulu. Kemudiaan mereka menyusuri lorong demi lorong diantara rak buku di perpustakaan, guna menyisir judul demi judul buku di rak, jika mereka menemukan judul yang dirasa sesuai dengan kebutuhannya, mereka akan berhenti sejenak dan mulai membuka halaman per halaman buku tersebut atau melakukan proses membaca secara scanning guna mengetahui apakah informasi yang ada di buku tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka. Jika tidak sesuai maka buku tersebut akan mereka letakkan kembali diantara buku-buku yang ada di rak. Terkadang mereka meletakanya tidak sesuai dengan tempat yang seharusnya dimana buku itu berada. Oleh karena itu, perilaku yang demikian, dapat menyebabkan buku tersebut sulit dicari oleh pengguna lainnya, bahkan dapat menyebabkan buku tersebut hilang, karena terselip diantara jajaran buku-buku yang ada di rak.

Selain iti, Perilaku pencarian yang demikian, sangatlah tidak efektif, berapa banyak waktu yang dibutuhkan hanya untuk mencari satu buku diantara banyaknya buku yang ada di rak. Seandainya perpustakaan memiliki 24000 eksemplar, dan rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menyisir 1 buku adalah 20 detik, jadi waktu yang dibutuhkan mereka untuk menyisir 24000 eksemplar buku tersebut sebanyak 480.000 detik atau sekita 133 jam. Kebayangkan betapa tidak efektifnya prilaku pencarian demikia.

Kegiatan Pendidikan Pemakai

Perpustakaan yang menggunakan sistem layanan sirkulasi terbuka, memang sangat bergantung pada keterampilan dan kemandirian penggunanya dalam mencari buku atau koleksi di perpustakaan, dan hampir semua perpustakaan yang ada di Indonesia menggunakan sistem tersebut, tanpa terkecuali perpustakaan perguruan tinggi. Oleh karena itu, mereka perlu diajarkan cara memanfaatkan perpustakaan, dan biasanya, di perpustakaan perguruan tinggi hal tersebut dilakukan dalam bentuk kegiatan pendidikan pemakai. Namun ketika itu baru mereka dapatkan di Perguruan Tinggi, dirasa sudah terlambat, karena mengetahui cara memanfaatkan perpustakaan dari sejak Sekolah Dasar, berarti kita telah membantu mereka membukakan pintu untuk mereka belajar. Sebagai mana yang disampikan oleh Laura Bush bahwa Perpustakaan memungkinkan anak-anak untuk mengajukan pertanyaan tentang dunia dan menemukan jawabannya. Dan hal yang luar biasa adalah begitu seorang anak belajar menggunakan perpustakaan, pintu untuk belajar selalu terbuka.

Posting Komentar untuk "Ajarkan anak cara memanfaatkan perpustakaan sejak Sekolah dasar"