Perpustakaan M Hatta SMA N 1 Pangkalpinang

Pada 20 Agustus 2024, saya bersama teman mengunjungi Perpustakaan M Hatta SMA N 1 Pangkalpinang. Kunjungan tersebut, bukanlah yang pertama, karena pada tanggal 30 April 2024 kami sudah mengunjungi perpustakaan tersebut, dan dalam kunjungan pertama tersebut, kami berdiskusi dengan Kepala Perpustakaan yang merangkap sebagai, pustakawan dan petugas perpustakaan. Ya seperti itulah kebanyakkan potret perpustakaan sekolah yang ada di Bangka Belitung, dimana guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala perpustakaan, juga merangkap sebagai pustakawan dan petugas perpustakaan atau dengan kata lain mereka adalah single fighter dalam mengelolah perpustakaan sekolah.

Pada kunjungan pertama tersebut, banyak hal yang telah kami diskusikan, mulai dari masalah pengimplementasian sistem informasi perpustakaan yang pada saat itu, Perpustakaan M Hatta SMA N 1 Pangkalpinang, masih menggunakan Aplikasi Inlist Lite sampai dengan masalah klasik perpustakaan sekolah seperti koleksi, SDM dan lain-lainnya. Atas dasar masalah tersebut lah, kami diminta untuk datang ke Perpustakaan M Hatta SMA N 1 Pangkalpinang guna melakukan observasi lapangan secara langsung, dan dari kunjungan tersebut menghasilkan beberapa rekomendasi yang kami sampaikan secara langsung kepada kepala perpustakaan M Hatta SMA N 1 Pangkalpinang.

Setelah kunjungan pertama tersebut, kemudian pada tanggal 20 Agustus 2024 kami melakukan kunjungan kedua, dalam kunjungan kedua tersebut, kami cukup kaget dengan perubahan Perpustakaan M Hatta SMA N 1 Pangkalpinang. Pertama, perubahan yang cukup mencolok adalah kepala perpustakaan bukan lagi seorang single fighter yang merangkap pustakawan dan petugas perpustakaan dalam mengelolah perpustakaan. Karena sekarang kepala perpustakaan sudah dibantu oleh seorang pustakawan yang memiliki latarbelakang pendidikan perpustakaan. Menurut cerita kepala perpustakaannya, pustakawan yang sekarang membantu beliau dalam mengelolah perpustakaan SMA 1 Pangkalpinang adalah Pustakawan yang dulunya pernah terlibat dalam mengelolah perpustakaan, namun karena sesuatu dan lain hal pada saat itu memutuskan untuk berhenti dan sekarang bergabung lagi dalam mengelolah perpustakaan M Hatta SMA N 1 Pangkalpinang.

Selain itu, perubahan selanjutnya, yang juga cukup mencolok adalah, perpustakaan yang sebelumnya menggunakan inlist lite sudah mulai beralih menggunakan SLIMS sebagai sistem informasi perpustakaannya. Menurut pustakawannya, penggunaan SLIMS sebagai sistem informasi perpustakaan di Perpustakaan M Hatta SMA N 1 Pangkalpinang bukanlah yang pertama. Karena sebelum hari ini dan sebelum menggunakan inlist lite, Perpustakaan M Hatta SMA N 1 Pangkalpinang sudah menggunakan SLIMS dan sudah banyak data buku yang dientri pada saat itu. Namun karena sesuatu dan lain hal. ketika ditinggalkan oleh pustakawannya yang mengerti SLMIS, pengelolah perpustakaan M Hatta SMA N 1 Pangkalpinang selanjutnya memutuskan untuk beralih menggunakan inlist lite. namun dalam proses peralihan tersebut, tidak disertai dengan proses migrasi data yang sudah dientry pada slims sebelumnya.

Sehingga pada saat mengunakan inlist lite data bukunya dientri ulang dan jumlahnya juga sudah banyak. Namun pada saat ini ketika perpustakaan memutuskan untuk beraloh menggunakan SLIMS, data buku dari database SLIMS yang sebelumnya telah berhasil dientri, Namun tidak dengan data yang ada di inlist lite, karena data yang ada pada databasenya sudah tidak bisa lagi terbuka.

Dengan kondisi yang demikian, kemungkinan besar ada koleksi buku yang datanya belum masuk di sistem SLIMS yang baru digunakan ini, sehingga untuk mengetahuinya, pengelolah perpustakaan harus melakukan stoke opname guna mengetahui mana koleksi yang datanya belum ada dalam sistem.

Posting Komentar untuk "Perpustakaan M Hatta SMA N 1 Pangkalpinang"